Langsung ke konten utama

Tempe Campuran Kedelai dan Wijen

Tempe merupakan produk fermentasi kedelai asli Indonesia.  Catatan sejarah tertua yang ditemukan tercantum dalam Serat Centini  yang ditulis pada abad 16. manuskrip tersebut terdapat tulisan hidangan "jae santen tempe" dan "tempe kadhele srundengan". Kata tempe diduga berasal dari bahasa jawa kuno "tumpi"  yang berarti makanan berwarna putih yang terbuat dari sagu.

Tempe terbuat dari kedelai yang difermentasi oleh kapang Rhizopus oligosporus. Proses fermentasi mengubah karakteristik fungsional kedelai seperti hidrolisis protein menjadi asam-asam amino dan peptida, hidrolisis oligosakarida menjadi monosakarida dan degradasi asam fitat menjadi fosfor inorganik. Secara umum proses fermentasi kedelai dapat meningkatkan bioavaibilitas nutrisi kedelai,

Masyarakat Indonesia telah membuat tempe dengan bahan baku selain kedelai, seperti tempe koro Benguk, tempe Lamtoro, tempe Kecipir, tempe Gembus, tempe Bungkil dan lain-lain. Sebuah penelitian yang dilakukan Ahmad Nasir (2017), khusus membuat tempe kedelai dengan campuran biji wijen.

Wijen (Sesamun indicum L.) merupakan biji penghasil lemak dengan kandungan lemak 40%-45%, dengan kandungan asam lemak utama asam lemak oleat dan linoleat. Biji wijen mengandung zat sesamin, sesamin, sesamolin dan sesaminol yang mempunyai aktivitas anti kanker.

Tempe kedelai dengan campuran wijen mempunyai aroma harum khas yang berbeda dengan tempe kedelai biasa. Aroma ini muncul setelah proses fermentasi. Tekstur dari tempe ini juga sangat unik. Saat dikunyah akan menimbulkan sensasi tertentu berasal dari ukuran biji wijen yang kecil berpadu dengan kedelai yang lebih besar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurusan Teknologi Pangan dari Sudut Pandang Mahasiswa

Jurusan Teknologi pangan, kebanyakan dalam pikiran yang pertama kali mendengar terbayang tentang masakan atau jurusan yang kaitannya dengan masak-memasak seperti koki. Memang, tidak sepenuhnya salah, jurusan ini memang kental dengan pangan -semua yang kaitannya dengan apa yang dikonsumsi manusia. Semua yang diajarkan di jurusan ini adalah pangan, seperti pengolahan pangan, keamanan dan mikrobiologi pangan, biokimia gizi dan manfaat kesehatan pangan serta peraturan pangan di Indonesia dan dunia internasional. Cabang terpenting dari jurusan ini adalah pengolahan pangan dengan sentuhan teknologi berdasarkan ilmu-ilmu pangan. Aspek teknologi berperan penting dalam membedakan jurusan ini dengan ilmu memasak.  Semua aspek tentang pangan harus ditinjau berdasarkan ilmu pengetahuan.  Misalnya dalam pembuatan roti tawar, diperlukan pengetahuan tentang karakteristik bahan baku seperti terigu, mentega/margarin, air, garam, gula, emulsifier dan ragi.  Mencampur bahan baku pun ju...

Teknologi Pengolahan Bumbu dan Rempah (Materi Kuliah Teknologi Pengolahan Pangan-ITP IPB 2016) Bag-1

           Rempah-rempah adalah bagian tumbuhan yang beraroma atau berasa kuat yang digunakan dalam jumlah kecil di makanan sebagai pengawetan  atau perisa dalam masakan. Rempah-rempah biasanya dibedakan dengan tanaman lain yang digunakan untuk tujuan yang mirip, seperti tanaman obat, sayuran beraroma, dan buah kering ( Wikipedia-Rempah-rempah) . Rempah-rempah mengandung komponen aroma (volatil) sebagai contoh jahe, lada, pala, ketumbar, merica dan lain sebagainya.             Beberapa istilah yang berkaitan dengan bumbu dan rempah-rempah: 1. Kondimen         adalah makanan formulasi yang berisi stu jenis rempah-rempah atau ekstrak rempah yang ditambahkan pada makanan setelahmakanan tersebut diolah (ditambahkan pada makanan pada saat makanan akan disajikan atau dikonsumsi) dengan tujuan memperbaiki citarasa makanan tersebut. Misalnya: garam seledri, garam b...

Hanya Menyeru, Tidak Memaksa, Memang Sudah Akhir Zaman

Banyaknya isu-isu yang bertentangan dengan ajaran Islam seperti LGBT(Lebian Gay Biseksual dan Transgender), sekularisasi, seks bebas, pacaran, khamr, kekerasan dan berbagai fitnah lainnya telah membuat saya menyadari sepenuhnya bahwa kiamat memang semakin dekat.  Saat ini adalah benar-benar akhir zaman di mana masa Jahiliyah kembali berjaya. Gelombang ketakutan telah saya rasakan. Saya takut hidup dalam masa Jahiliyah ini dimana kebenaran dan kesalahan telah diputarbalikkan. Jujur saja bahwa situasi kehidupan saat ini telah menjauhkan saya dari ajaran Islam dan menyulitkan kehidupan saya baik secara rohani maupun jasmani. Berpengang teguh pada ajaran Islam seperti memengang bara api. Jika dilepaskan maka akan padam dan jika dipegang maka tangan akan terbakar. Saya mengimani ajaran Islam sebagai kebenaran mutlak dan universal dalam segala aspek kehidupan terutama mengenai Ajaran Tauhid (Aqidah) dan perbaikan akhlak. Hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia ...

Apakah Anda mengetahui potensi di daerah Kediri?