Jurusan Teknologi pangan, kebanyakan dalam pikiran yang pertama kali mendengar terbayang tentang masakan atau jurusan yang kaitannya dengan masak-memasak seperti koki. Memang, tidak sepenuhnya salah, jurusan ini memang kental dengan pangan -semua yang kaitannya dengan apa yang dikonsumsi manusia. Semua yang diajarkan di jurusan ini adalah pangan, seperti pengolahan pangan, keamanan dan mikrobiologi pangan, biokimia gizi dan manfaat kesehatan pangan serta peraturan pangan di Indonesia dan dunia internasional.
Cabang terpenting dari jurusan ini adalah pengolahan pangan dengan sentuhan teknologi berdasarkan ilmu-ilmu pangan. Aspek teknologi berperan penting dalam membedakan jurusan ini dengan ilmu memasak. Semua aspek tentang pangan harus ditinjau berdasarkan ilmu pengetahuan.
Misalnya dalam pembuatan roti tawar, diperlukan pengetahuan tentang karakteristik bahan baku seperti terigu, mentega/margarin, air, garam, gula, emulsifier dan ragi. Mencampur bahan baku pun juga ada cara tersendiri agar tercampur merata. Jangan banyangkan mencampur itu mudah, coba kalau terigu 10 ton, bagaimana mencampurnya? Mengadonpun juga ada ilmunya bagaimana protein glutein dan gliadin dalam tepung terigu bereaksi dengan air membentuk adonan yang kalis juga ada ilmunya tersendiri. Ragi/fermipan yang merupakan khamir-jamur bersel tunggal- memfermentasi gula membentuk gas CO2 yang menyebabkan adonan roti mengembang juga perlu dipelajari. Memanggang pun juga ada teorinya, seberapa panas suhu yang diperlukan dan berapa lama waktu untuk roti matang merata dan tidak gosong? Pada dasarnya dalam mengolah pangan perlu ilmu yang mendasarinya. Pengaruhnya memang tidak terasa jika memasak dalam jumlah kecil-rumah tangga-, tapi bayangkan jika dalam satu pabrik setiap hari harus mengolah 10 ton adonan roti, bagaimana ribetnya menjaga kualitas produk yang dihasilkan tetap terjaga...
Di jurusan ini, kalian akan mengenal berbagai disiplin ilmu yang merupakan irisan dari cabang ilmu dasar lain, seperti: kimia pangan, mikrobiologi pangan, biokimia pangan, ilmu sensori, analisis pangan, ilmu keamanan pangan, Jaminan mutu pangan, ilmu halal dan banyak lagi. Sekitar 60% lebih matakuliah adalah teori dan sisanya praktikum. (Lanjutnya kalu ada waktu lagi)
Cabang terpenting dari jurusan ini adalah pengolahan pangan dengan sentuhan teknologi berdasarkan ilmu-ilmu pangan. Aspek teknologi berperan penting dalam membedakan jurusan ini dengan ilmu memasak. Semua aspek tentang pangan harus ditinjau berdasarkan ilmu pengetahuan.
Misalnya dalam pembuatan roti tawar, diperlukan pengetahuan tentang karakteristik bahan baku seperti terigu, mentega/margarin, air, garam, gula, emulsifier dan ragi. Mencampur bahan baku pun juga ada cara tersendiri agar tercampur merata. Jangan banyangkan mencampur itu mudah, coba kalau terigu 10 ton, bagaimana mencampurnya? Mengadonpun juga ada ilmunya bagaimana protein glutein dan gliadin dalam tepung terigu bereaksi dengan air membentuk adonan yang kalis juga ada ilmunya tersendiri. Ragi/fermipan yang merupakan khamir-jamur bersel tunggal- memfermentasi gula membentuk gas CO2 yang menyebabkan adonan roti mengembang juga perlu dipelajari. Memanggang pun juga ada teorinya, seberapa panas suhu yang diperlukan dan berapa lama waktu untuk roti matang merata dan tidak gosong? Pada dasarnya dalam mengolah pangan perlu ilmu yang mendasarinya. Pengaruhnya memang tidak terasa jika memasak dalam jumlah kecil-rumah tangga-, tapi bayangkan jika dalam satu pabrik setiap hari harus mengolah 10 ton adonan roti, bagaimana ribetnya menjaga kualitas produk yang dihasilkan tetap terjaga...
Di jurusan ini, kalian akan mengenal berbagai disiplin ilmu yang merupakan irisan dari cabang ilmu dasar lain, seperti: kimia pangan, mikrobiologi pangan, biokimia pangan, ilmu sensori, analisis pangan, ilmu keamanan pangan, Jaminan mutu pangan, ilmu halal dan banyak lagi. Sekitar 60% lebih matakuliah adalah teori dan sisanya praktikum. (Lanjutnya kalu ada waktu lagi)
Komentar
Posting Komentar